andalas logo

HOME

Makna Lagu “Di Ambang Karam” – Amigdala: Ketidakjelasan Hubungan yang Berakhir Perpisahan

Bagi para penikmat musik indie, Amigdala mungkin sudah tak asing lagi di telinga. Salah satu lagu mereka yang kembali mencuri perhatian di media sosial TikTok adalah “Di Ambang Karam.” Lagu ini memiliki daya tarik tersendiri dengan maknanya yang menyentuh tentang ketidakpastian dalam sebuah hubungan.

Amigdala, band indie asal Bandung, dikenal dengan aliran musik folk-pop yang khas. Band ini terbentuk pada tahun 2016 dengan empat anggota, yaitu Aya Canina sebagai vokalis, Iqbal Nuriana sebagai bassist, Arjunet Abdi Negara sebagai drummer, dan Isa Elfasya sebagai vokalis kedua serta gitaris. Namun, pada tahun 2022, Aya Canina memutuskan untuk keluar dari band setelah diduga mengalami kekerasan dari mantan kekasihnya yang juga merupakan vokalis kedua dan gitaris utama Amigdala.

Nama Amigdala sendiri diambil dari salah satu bagian otak yang berperan dalam mengatur emosi. Sebelum akhirnya memilih nama ini, band tersebut sempat mempertimbangkan beberapa nama seperti Minggu Sore, Dua Mata, dan Ruang Sunyi.

Makna Lagu “Di Ambang Karam”
“Di Ambang Karam” adalah salah satu lagu dari mini album Balada Puan yang dirilis pada tahun 2018. Lagu ini mengisahkan tentang sebuah hubungan yang berjalan tanpa arah yang jelas, hingga akhirnya berujung pada perpisahan yang menyakitkan.

Makna liriknya menggambarkan perasaan lara seseorang yang merasa tergantung dalam sebuah hubungan tanpa kepastian. Kata-kata dalam lirik mencerminkan perasaan kecewa dan patah hati, bukan hanya karena putus cinta, tetapi juga karena masalah-masalah dalam hubungan yang membuat seseorang merasa terombang-ambing.

Pesan yang ingin disampaikan Amigdala dalam lagu ini adalah bahwa patah hati tidak hanya datang dari akhir sebuah kisah cinta, tetapi juga dari ketidakpastian dalam hubungan. Lagu ini seakan mengajak pendengarnya untuk merenungkan kembali arti sebuah hubungan yang sehat, di mana kejelasan dan komunikasi sangatlah penting.

Bagi sebagian orang, lagu “Di Ambang Karam” bisa menjadi cermin bagi perasaan mereka, sekaligus menjadi tempat untuk meluapkan emosi. Musik indie seperti yang dihadirkan oleh Amigdala membuktikan bahwa musik bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana untuk menyalurkan perasaan dan pelajaran dalam kehidupan.

Dengan kembali viralnya lagu ini, Amigdala sekali lagi menunjukkan kekuatan musik sebagai medium yang mampu menyentuh hati banyak orang, terutama mereka yang pernah merasakan kegalauan dan ketidakjelasan dalam hubungan.

Facebook
WhatsApp
Email
PRODUCT HERBAL

CONTACT

ADDRESS