Batik Lampung menjadi salah satu kekayaan budaya Nusantara yang semakin populer di kancah nasional maupun internasional. Provinsi Lampung, yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera, memiliki sejarah panjang dalam seni kain, termasuk batik, yang berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir.
Sejarah Batik Lampung
Batik Lampung lahir dari gagasan kreatif seorang penduduk Jawa yang lama menetap di Lampung, Gatot Kartiko. Terinspirasi dari kain tradisional khas Lampung, yaitu kain tapis, ia menciptakan motif batik yang menggabungkan elemen-elemen tradisional seperti siger (mahkota adat Lampung) dan motif alam. Perkembangan Batik Lampung mendapat dorongan besar ketika dikenakan oleh mantan Gubernur Lampung, Sjachroedin Z.P., dan semakin populer ketika mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenakannya dalam sebuah acara di Lampung pada tahun 2012.
Berbeda dengan batik dari daerah lain seperti Jawa yang sarat dengan filosofi tertentu, Batik Lampung lebih menonjolkan identitas daerahnya, baik dari segi motif maupun estetika visual. Meskipun tidak memiliki jejak sejarah panjang seperti batik Jawa, Batik Lampung berkembang sebagai bagian dari upaya bisnis kreatif yang menonjolkan kekhasan daerah.
Ragam Motif Batik Lampung
Motif-motif Batik Lampung umumnya terinspirasi oleh alam dan budaya lokal. Beberapa motif yang terkenal antara lain:
1. Pohon Hayat atau pohon kehidupan, motif ini melambangkan kehidupan yang terus berkembang dan sangat dipengaruhi oleh budaya Hindu-Buddha.
batik lampung motif pohon hayat
2. Perahu, simbol ini sering ditemui dalam batik tradisional dan menggambarkan kehidupan masyarakat pesisir Lampung.
3. Gamolan, alat musik tradisional Lampung ini juga sering menjadi inspirasi dalam motif batik, memberikan nuansa musikal dalam setiap helai kain.
4. Kupu-kupu, yang melambangkan keindahan alam Lampung dan sering digunakan dalam desain yang lebih modern.
5. Siger, yang melambangkan mahkota adat Lampung, sebagai simbol kebesaran dan kehormatan.
batik sembagi
Perkembangan dan Popularitas
Pada tahun 2012, Batik Lampung mencapai puncak popularitasnya ketika digunakan oleh sejumlah menteri dalam kegiatan kenegaraan, yang kemudian memicu perhatian masyarakat internasional. Fashionista dan para pria maskulin mulai tertarik menggunakan batik ini sebagai bagian dari gaya berbusana mereka.
Namun, meski sudah dikenal luas, motif Batik Lampung masih kurang dilirik oleh desainer Indonesia dalam padu padan busana modern. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah belum banyaknya eksplorasi desainer terhadap makna filosofis di balik motif batik Lampung.
Upaya Pelestarian dan Promosi
Untuk memperkenalkan Batik Lampung ke dunia, diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti desainer, pengelola acara fesyen seperti Jakarta Fashion Week, serta dukungan dari pemerintah daerah dan pusat. Usaha lain yang dilakukan adalah dengan membudayakan penggunaan Batik Lampung di lingkungan instansi pemerintah maupun swasta, serta memperluas pasar melalui kegiatan promosi dan event-event kebudayaan.
Dengan motif-motif yang kaya dan beragam, Batik Lampung menawarkan kesegaran baru dalam ragam batik Nusantara. Kombinasi motif yang menarik serta dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat terus mendorong popularitas batik ini, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.