andalas logo

HOME

Ungu Menawarkan Ide Lagu Religi Baru dan Tidak Pernah Dilihat Sebelumnya

Untuk menyambut bulan Ramadan yang hampir tiba, band Ungu merilis musik baru. Dua lagu, “Baik dan Burukmu” dan “Tuhan yang Tahu”, dirilis oleh Pasa et al.

Di kantor Trinity Optima Productions di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (7/3/2024), Enda Ungu dan anggota band lainnya menyatakan, “Lagu ‘Baik dan Burukmu’ itu versi slow, sementara ‘Tuhan yang Tahu’ itu versi nge-beat.”

Lirik yang sama digunakan untuk kedua lagu religi terbaru Ungu, “Jadi dari satu lirik lagu, kami bikin dua lagu yang berbeda,” kata Enda.

Tidak disengaja, Ungu membuat dua lagu religi baru. Pada awalnya, Ungu memiliki rencana untuk merilis hanya “Baik dan Buruk”.

Mas Oncy dan saya adalah sumber ide itu. Enda mengungkapkan, “Awalnya, kami mau bikin yang slow doang.”

Namun, Enda dan Oncy kesulitan menyambungkan lagu ke bagian refrain. Mereka kemudian menaikkan temponya untuk mengubahnya.

https://www.youtube.com/watch?v=viDjl7BsMwk

Reff-nya tidak masuk akal. Meskipun sudah ada, tidak nemu-nemu saat dimasukkan ke nada reff. Terakhir, Oncy bertanya, “Gimana kalau kita cepetin lagu ini?” Mereka bahkan bertemu. Kemudian kami bawa ke forum,” kata Enda.

Namun, anggota Ungu lainnya, seperti Pasha, Rowman, dan Makki, terus meminta versi awal lagu yang lebih lambat. Saat itu, Pasha masuk untuk menyelesaikan pekerjaan mentah Enda dan Oncy.

Mereka terus meminta versi yang lebih lambat. Akhirnya, versi yang lebih lambat diterima. Enda menjelaskan, “Di sini, Pasha yang ahli dalam ketatasuaraan bisa mengolah nadanya dan ketemu lah reff yang versi slow itu.”

Oleh karena itu, Ungu dan tim manajemen setuju untuk tetap merilis dua lagu itu sekaligus. Karena kedua lagu memiliki nilai jual yang berbeda.

Ya, keduanya diminta untuk dirilis. Lagu ini memang berbeda. Kami ingin membuat orang tidak tahu liriknya sama, kata Enda.

Dalam kedua lagu tersebut, personel Ungu ingin mengajak orang-orang, terutama orang-orang yang menggunakan media sosial, untuk memperbaiki diri jelang Ramadan. Mereka ingin tindakan saling menghakimi di media sosial berhenti selama bulan suci.

Facebook
WhatsApp
Email
PRODUCT HERBAL

CONTACT

ADDRESS